Penulis : Abu Dzakiy Al Makassary.
Sekumpulan remaja muslimah itu berkumpul di depan lorongku, mereka tidak risih lagi dengan pakaian yang dikenakan untuk keluar rumah bersenda gurau membicarakan hal yang tidak bermanfaat. Busana muslimah, jilbab atau kudung yang menutup sebagian tubuhnya itu hanya digunakan pada acara kematian, tauziyah, atau pengajian. Setelah kembali ke rumahnya, tidak berbekas apa-apa.
Ironis memang, kebanyak remaja muslimah termakan oleh gemerlapnya dunia yang modern ini, seluruh tubuh di rombak, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tak pantang Mengeluarkan banyak uangnya untuk memenuhi kepentingan yang tidak terlalu penting itu. Tak menghiraukan, orang tua yang bekerja keras di kampungnya, terus meminta walaupun perkataan bohong yang terucap, demi terpenuhinya libido pada dirinya. Dulu, hanya wanita nakal yang tidak tahu malu menggunakan pakaian-pakaian yang terbuka, bahkan telanjang. Tapi zaman sekarang, para remaja malahan bangga dengan apa yang di kenakan. Mengeluh-eluhkan penampilannya, model rambut dan pakaiannya. Apalagi parasnya yang manis, dan kulitnya yang putih mulus menambah kepercayaan dirinya untuk bersolek di sekumpulan pemuda bak berjalan di catwalk.
Sementara itu, model pakaian yang semestinya islami, di modernisasikan oleh perancang-perancang busana. Katanya, untuk mengikuti tren sekarang.Sungguh megherankan, pakaian seperti itu ternyata di gadrungi seluruh kalangan baik remaja sampai ibu-ibu. Hijab yang tujuannya melindungi aurat, malah terkesan menonjolkan lekuk tubuhnya yang ramping itu. Ironis memang...
Sungguh, tidak takutkah kalian dengan ancaman yang telah dikabarkan ratusan tahun yang lalu?. Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wassalam bersabda "Para Wanita berpakaian tetapi (Pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lenggok, kepala mereka seperti punduk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada yang mencium semerbak harumnya". (HR. Abu Daud).
Di Akhirat kelak, mereka tidak akan mencium wanginya surga, apalagi merasakan betapa luar biasanya syurga itu, padahal aroma surga itu bisa tercium dari jarak perjalanan selama lima ratus tahun HR. Muslim. Sedangkan, dari peandangan keduniaan, cara berpakaian seperti itu secara ilmiah terbukti merugikan kesehatan. Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan, bahwa perempuan yang berpakaian tetapi ketat atau transparan, sangat beresiko terkena penyakit kanker ganas Milanoma pada usia dini, yang semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Apa penyebabnya, karena sengatan ultraviolet matahari dalam waktu lama di sekujur pakaian yang ketat, selama bertahun-tahun. Tandanya adalah, muncul bulatan bewarna hitam agak lebar, atau terkadang bulatan kecil saja. Kebanyakan di daerah betis atau kaki. Kemudian menyebar keseluruh tubuh.
Sungguh mengenaskan, jikalau di dunia kita telah mengalami penderitaan seperti itu, bagaimana ketika di akhirat.? Jauh lebih perih di bandingkan di dunia.
Wahai sodariku... Jangan kita terjerumus di lembah kemaksiatan yang membawa kesensaraan. Tak, ada gunanya tampil cantik, trendy, dan modis jikalau kita pasti akan menjadi tua dan akhirnya meninggal.
Wahai sodariku... Jagalah hijabmu, jagalah dirimu... karena engkau adalah permata buat kaum lelaki. Kalian ibarat telur di atas jarum, yang apabila pecah.. tak akan kembali utuh seperti sedia kala..
Wahai Sodariku... Hidup ini sementara, dunia hanya tepat persinggahan. Karena, akhir kita antara Syurga dan Neraka...
Ingatlah...
Tidak ada jaminan hidup besok, sudah berapa banyak bekal yang kita kumpulkan di dunia ini.?
Sudah siapkah kita menjawab pertanyaan sang malaikat penjaga kubur?
Mari kita sama-sama menyerukan kebaikan....
0 komentar:
Posting Komentar